20 Mei 2012

Honeymoon Part 2; Oleh-Oleh Dari Batam

Entah hanya kebetulan saja atau aku memang berjodoh dengan tempat ini, setelah dua tahun berlalu, akhirnya aku kembali lagi ke Pulau yang terletak hanya 30 menit saja dari negara tetangga Singapura yang merupakan tempat merantau si Gek. Batam, pulau yang penuh sesak dengan pendatang dari hampir semua wilayah di Indonesia, Singapura dan beberapa negara lainnya terutama yang menginvestasikan uang mereka di wilayah industri terbesar di Indonesia ini.


Tujuanku kembali ke Batam adalah untuk mengunjungi kekasihku Gek Awd, sekaligus merayakan Hari Ulang Tahunku yang ke 26 yang jatuh pada tanggal 17 Mei kemarin. Berbekal pengalaman liburan di Yogyakarta pada awal tahun kemarin, akhirnya aku dan Gek memutuskan untuk tinggal di homestay saja yang kebetulan terletak di dalam salah satu Mall terbesar dan teramai di Batam yaitu Nagoya Hill Mall daripada menginap di Hotel berbintang.


Homestay tempat kami menginap kalau menurut aku lebih dari cukup dari kata nyaman. Kamar ber-AC, kamar mandi dalam yang bersih dengan dilengkapi air panas dan dingin, tempat tidur ukuran queen size, televisi yang dilengkapi dengan channel dari Indovision, sebuah lemari Baju yang cukup besar, dressing table serta balkon yang luas dengan pemandangan langsung ke Nagoya Hill Mall tetapi dengan rate yang sangat murah, yaitu Rp.100.000,- saja per hari.


Hari pertama aku di Batam bisa dibilang hari yang paling naas karena hari yang seharusnya aku menemani si Gek bermalam mingguan tetapi malah si Gek yang menemani aku di UGD. Aku masuk UGD jam 10 malam karena penyakit maag ku kambuh yang menyebabkan aku hampir tidak bisa bergerak dan sesak nafas. Setelah diinjeksi dan mendapatkan perawatan kurang lebih selama satu jam maka aku diizinkan untuk keluar dari Rumah Sakit dan keesokan harinya si Gek tak henti-hentinya mengomel karena aku tidak mengindahkan peringatannya untuk membawa bekal makanan yang cukup selama perjalanan dari Bali ke Batam ditambah lagi sehari sebelum keberangkatanku, malam harinya aku hanya tidur 4 jam saja.


Hari-hari selanjutnya aku lewati bersama Gek dan sahabat-sahabatku yang ada di Batam. Dimulai dengan mengunjungi patung Dewi Kwan Im terbesar di Indonesia yang terletak di kawasan KTM Resort (dari tempat ini, kita bisa melihat Negara Singapura yang terpisahkan oleh laut), berwisata kuliner di berbagai tempat dan yang terpenting adalah menemani si Gek melakukan hobby nya yaitu Shopping.


Yang tentu saja tidak mau aku lewatkan selama aku di Batam adalah berwisata kuliner. Selama 7 (Tujuh) hari aku liburan di Batam, aku mendatangi beberapa tempat yang menyediakan masakan khas melayu, Indonesia dan Chinese food dan seafood. Dimulai dari restaurant ayam taliwang di kawasan Pelita yang menyajikan masakan khas lombok yaitu ayam taliwang dengan sambalnya yang sangat pedas dan enak. Selanjutnya empek-empek di food court nya Plaza Batamindo yang rasanya tidak kalah dengan empek-empek Pak Raden yang dulu ada di dalam kawasan Nagoya Hill Mall. Lumpia dan bakwan di Restaurant Grand Duck (dulu bernama fisherman restaurant), Martabak telur Sari Eco dengan bumbu kare yang menggoyang lidahku lokasinya depan Nagoya Hill. Maju sedikit ke kawasan Windsor terdapat banyak sekali tempat makan yang bisa membuat ketagihan dimulai dari morning bakery yang menyajikan berbagai roti-roti pilihan dengan kopi tubruknya yang wangi, otak-otak basah tepat di depan morning bakery, Epok-Epok (pastel) dengan 3 pilihan isi yaitu talas, telur dan sarden serta ayam cabe hijau 808 di pinggiran kawasan Windsor. Lanjut ke pasar Penuin, kita bisa mendapatkan masakan khas melayu dari nasi ayam hainan, jajanan pasar, sampai roti prata. Bagi penggemar rujak, ada satu kawasan yang bernama Simpang Rujak (bukit senyum) yaitu kawasan yang khusus menjual rujak baik rujak dengan bumbu kacang maupun bumbu gula. Bagi penggemar seafood bisa coba Pondok Ikan Bakar di Batam Center, dari gonggong (jenis kerang) rebus, ikan bakar sampai kepiting lada hitam lengkap tetapi dari segi rasa masih kalah jauh dengan seafood restaurant yang ada di Bali.


Tak terasa seminggu telah berlalu dan tepat kemarin aku kembali ke Bali. Kembali ke rutinitas keseharianku dengan berbekal pengalaman liburan yang tak akan pernah terlupakan bersama kekasih tercinta dan sahabat-sahabatku



@Grey 2012

8 komentar:

  1. Yang masuk UGD itu biasa lahhh cari perhatiaaaaaaan.... wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. sssssssstttttt, julak jangan buka kartu dsini dunk, hadeeeeh kagak bisa diajak kerja sama nie si julak!

      Hapus
  2. Sinyo, kayaknya ini bagian dari skenario yg udah disusun sm si Grey.
    Bun2......Bagossssss ya!!.....udah bikin org panik gak keruan kyk gtu, Awas kmu!!!

    BalasHapus
  3. Ih ayank nie!
    Mana ada orang pura2 sakit trus sampe masuk ugd sgala, klo ugd nya gretongan maulah aku, nah ini bayarnya mahal kek gtu,,,
    X_X ©åєќ°◦°◦° deech..•.••.

    BalasHapus
  4. Ushhh ushhh *kibar2 kolor* koq jd pada berantem??? hihihi... Tapi beneran loh si gek Grey ini sesakit apapun dia tahan loh n msh berusaha tersenyum n jalan. Contoh kasus waktu tempo hari doi tugas survey feuyeum di borneo, kakinya terperosok di lubang trotoar (malam sih jd ga keliatan tuh lubang), jadi deh tuh kaki pake gips n dipasang 10 pen. Kek pitung gitu dia hiksss :(( Yg lebih ngenes tuh lubang jd tambah lebar wkwkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. @sinyo, eh apa2an ini, kapan2, dmana ada feyeum???
      wkwkwkwkwkkwkwk

      Hapus
  5. @Sinyo, Thanks ya buat infonya.
    @Bun2, kmu berburu feyeum seantero nusantara sekalian aja ke Irian tuh biar dpt feyeum eksotis kyk temenmu tempo hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Gek Padma,,, ayank aku ini kan pengelana jagat raya makanya berburu sampe kmana2,jiahahahahahahhahha

      Hapus