21 Des 2013

Liburan Akhir Tahun di Singapura

Negara kecil yang maju, makmur dan tertib, inilah kesan pertama yang tertangkap olehku ketika pertama kali menginjakkan kaki di Singapura.

Akhirnya setelah direncanakan selama satu tahun, aku dan udul2 sampai juga di Negara tetangga Singapura. Aku berangkat dari Bali dengan menumpang Pesawat Air Asia dan keesokan harinya dengan menggunakan speed boat pacific ferry jurusan Batam aku jemput si udul2. Kami menginap di Hotel Grand Hyatt Singapura di daerah Scoot Rd yg hanya berjarak beberapa meter dari Orchard Rd yang terkenal itu.

Tak banyak yang bisa aku ceritakan dari perjalanan kami kali ini. Sepanjang mata memandang yang ada hanya gedung-gedung pencakar langit, ratusan pusat-pusat perbelanjaan, mobil-mobil keren, MRT yg terletak di bawah tanah, pejalan kaki yang berjubel dan beberapa ikon khas Negara tersebut seperti Patung Singa Merlion, Gedung Esplanade, Sentosa Island, dll. Dari segi makanan, aku hanya mencicipi Chinese Food kesukaanku yaitu ayam dan bebek panggang.

Setelah melewati 4 hari 3 malam di Singapura, kami pun akhirnya pulang ke Bali dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia dan sampai di Bali dengan selamat setelah 2,5 jam perjalanan.

Jika ditanya aku menikmati apa tidak berlibur di Singapura, jawabanku tidak. Entah mengapa aku merasa suntuk, mumet dan sumpek melihat keadaan sekelilingku selama disana. Tak ada udara sejuk, tak ada pemandangan hijau membentang, tak ada pantai-pantai indah yang bersih. Tapi aku menikmati setiap momen kebersamaanku dengan si Udul2. Melihatnya tersenyum adalah kebahagiaan yang tidak ternilai oleh apapun. Bagiku kebahagiaan nya adalah hidupku.














Grey 2013

2 Des 2013

Mabuk Pesawat yang Menyebalkan

Dari sekian banyak moda transportasi yang ada, pesawat terbang adalah yg paling menyiksaku. Jika diambil skalanya, 9 dari 10 penerbangan yg aku tumpangi membuatku mabuk. Payah? iya aku payah jika sudah di dalam pesawat. aku merasa begitu kesal dan dongkol, perasaanku gelisah dan aku benar2 tidak bisa mengendalikan diriku setiap kali masuk ke dalam kabin pesawat terbang. dan efeknya adalah banyak kejadian memalukan yg aku alami, baik di dalam pesawat maupun setelah turun dari pesawat.

Adapun kejadian yang paling memalukan setelah penerbangan buatku yang mungkin tak akan pernah aku lupakan adalah ketika aku dan si Udul2 berlibur ke Yogyakarta. Waktu itu aku berangkat dari Bali dan dia berangkat dari Batam. Seperti biasa, setelah turun dari pesawat kepalaku terasa sangat berat, perutku mual dan wajahku pucat. Kebetulan flight ku tiba satu jam lebih awal dari flight nya si udul2 jadi aku berfikir untuk sejenak menenangkan diri dengan duduk di daerah sekitar depan pintu kedatangan. Kulepaskan tas ransel hitam dari punggungku dan aku bersandar pada salah satu tiang yang ada di depan counter taxi bandara. Sampai dengan pesawatnya si udul2 mendarat di Jogja, keadaanku tidak juga membaik. Setelah bertemu dengan si Udul2 dalam keadaan yg acak2an, akhirnya kami pun memanggil taxi dan pergi ke hotel yg sudah kita pesan sebelumnya. Ditengah perjalanan, si udul2 memberiku tissue untuk mengelap keringat yang terus bercucuran di wajahku terutama yang keluar dari atas bibirku. Sesampai di hotel, aku langsung membasuh wajahku dengan air hangat, dan meminum banyak air putih tetapi tidak langsung membuat kondisiku membaik. Aku memerlukan sekitar setengah hari untuk menormalkan kondisiku seperti semula.

Pertemuanku dengan si Udul2 di Yogyakarta adalah pertemuan pertama kami, dan jika aku bertanya padanya sebuah pertanyaan "momen apa yang paling berkesan buatmu di saat pertemuan kita yang pertama?" maka jawaban si Udul2 adalah: "Ciuman pertama kita karena saat kita berciuman, mulutmu bau orang mabuk yang membuatku tidak nyaman." OMG, iya benar, dia benar2 mengatakan itu padaku dan aku hanya bisa tertunduk malu dibuatnya :( .