5 Agu 2014

Patut Dipikirkan

Aku : "Tjuck, aku pengen banget liburan dan rutenya itu kek gini: Denpasar-Spore-Batam-Spore-Bangkok-Denpasar, gimana menurut kamu?"

Udul2 : "Eh Bun2, kamu tuh sing metilasang ibe (ga nyadar diri)!!! Kamu sekarang lagi miskin2nya, emang kamu kira liburan duit dari mana? bayar pake daun???"

Aku : "Oh iya lupa"

Udul2 : "aku punya solusi biar kita bisa liburan. Tanah 2 are yang baru kamu beli itu kamu jual aja trus duitnya buat beli mobil impianku dan sisanya buat liburan. Jadi, selain kamu membahagiankan aku dengan membuat mimpiku jadi kenyataan, kamu juga tetep bisa liburan. Gimana?"

Aku : "hmmmmmm, patut dipikirkan itu"

Udul2 :"Bener ya????"

Aku :"Iya, patut dipikirkan untuk menceraikan pacar durhaka seperti kamu!!!!!! aaarrrggggghhhhh!!!!!".

Udul2 : "wkwkwkwkwkwk"




Grey_2014

3 Jun 2014

Welcome Home, Honey!

Akhirnya, saya punya waktu juga untuk meng-update blog ini. Sekian bulan sudah berlalu, banyak sekali yang ingin saya ceritakan tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Baiklah, akan aku coba untuk merangkum beberapa hal yang telah terjadi selama 4 bulan terakhir ini.

Maret 2014
Aku dikirim untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi selama satu minggu penuh di salah satu sister company yang ada di Pulau Koh Samui, Thailand. Dalam sertifikasi tersebut, para peserta diharuskan mengikuti jadwal yang sangat ketat dan materi yang sangat banyak. Aku merasa seperti berada di dalam neraka yang dikelilingi oleh surga. Seminggu penuh menginap di Hotel mewah dengan semua fasilitas yang hebat, pemandangan alam yang luar biasa indahnya tapi sama sekali tidak bisa menikmati. Pada akhir pelatihan hanya ada 2 pilihan, pulang membawa sertifikat yang diakui secara international atau pulang mencari pekerjaan yang baru. Syukurnya saya bisa pulang dengan membawa kebanggaan bagi diri saya sendiri dan
perusahaan.





April 2014
Akhirnya setelah 2,5 tahun, aku dan si udul2 mengakhiri masa pacaran jarak jauh kami. Walaupun tidak tinggal bersama tapi kami sudah cukup puas dengan tinggal se kota. Apa ada perbedaan antara LDR dengan tidak? Ya jelas saja banyak perbedaan nya.

Pertama:
Pas LDR pulsa hp harus selalu ada pulsanya sekarang 2 minggu ga ada pulsa juga ga masalah.

Kedua:
Pas LDR, kasur ku ukuran single tapi sekarang berubah jadi ukuran 2x2 meter gara2 aku selalu ga bisa tidur kalau ada menyentuh tubuhku. Satu ketika aku dalam keadaan sangat ngantuk mengoceh "kasur udah seluas ini masih aja kamu dekat2 aku tidur. Panas tau!". wkwkwkwkwkwk, si udul2 langsung ngambek sampe mukanya berlipet2. Selain itu, kamar ku bersih dan rapi terus. Baju ada yg setrikain, lemari ada yang rapiin.

Ketiga
Kami bisa melakukan semua hal yang selama LDR hanya menjadi angan2 semata yaitu lari pagi saat weekend, nyalon bareng, main ke pantai saat sedang bosan, wisata kuliner setiap saat, nonton bareng, shopping bareng, nongkrong bareng, dll.




Masih di bulan yang sama, aku mengajak udul2 untuk liburan ke Pulau Lembongan yang jaraknya sekitar 45 menit dengan menggunakan speed boat dari Sanur. Selama 3 hari kami mengabiskan waktu di Pulau yang benar2 masih asri tersebut, melakukan hal2 konyol yang tak terlupakan.




Mei 2014
Aku melewati hari ulang tahun ku dengan melakukan kegiatan yang sangat menyenangkan bersama si udul2. Dimulai dengan ucapan ultah di pagi hari, makan siang bareng bos dan udul2, shopping di salah satu toko brand terkenal di Jimbaran dan ditutup dengan nongkrong santai sambil ngopi. Memang kami melakukan hal yang bagi orang lain sepele tapi kebersamaan kami adalah hal yang benar2 tak ternilai.



Juni 2014

1 Juni tahun ini adalah perayaan 31 bulan hubungan kami. Demi memberikan surprise untuk si Udul2, aku melakukan hal2 romantis seperti memberikan 30 batang mawar merah dan satu batang mawar putih sebagai hadiah monthlyversary kami. Selain itu aku juga memutarkan lagu2 jazz romantis dan mengajaknya berdansa. Aku pikir dia akan memujiku eh malah ditertawakannya aku mati2an. "kalau emang ga ada bakat romantis ya ga usah buat hal2 yg romantis, lucu tau!" katanya. Hiiiikkkkzzzzz, jadi malu sendiri aku.


Akhirnya aku berikan satu hari penuh untuknya pada senin kemarin. Pagi harinya aku mengajaknya Sembahyang dan melukad di salah satu pura di daerah Gianyar. Sepulang dari Sembahyang, kami lanjut ke nyalon bareng untuk perawatan rambut dan wajah. setelah hampir 2 jam berlalu, perjalanan pun dilanjutkan dengan makan dan shopping sampai malam. Senang sekali aku melihat raut bahagia yang terpancar dari wajahnya dan aku berharap dia akan selalu merasa bahagia bersama ku.


Grey 2014

10 Jan 2014

Selalu Ada Hikmah Dibalik Cobaan

2013 adalah tahun yang penuh dengan warna. Ada suka, duka, bahagia, derita semuanya bercampur jadi satu. Tetapi yang ingin aku bagikan kali ini adalah kisahku di akhir tahun 2013. Merupakan salah satu bagian terberat dalam hidupku yang telah sukses aku lewati dengan baik.

Semuanya dimulai dengan ditutupnya kantorku pada awal bulan November 2013 kemarin yang dengan kata lain aku menjadi korban PHK. Dua minggu pertama aku masih menikmati hari-hariku dengan pergi memancing di tengah laut dan bersepeda di pagi dan sore hari. Tetapi setelah itu, kebosanan mulai melandaku. Akhirnya aku putuskan untuk mulai melamar kerja di perusahaan lain. Lamaran demi lamaran kukirimkan tetapi hasilnya nihil sampai-sampai aku benar-benar merasa frustasi dengan diriku sendiri.

Semuanya tidak berhenti sampai disana saja. Pada awal bulan December 2013, adik perempuanku terkena penyakit yg bisa dibilang "tidak jelas" yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit dengan biaya hampir 4 juta per hari. Memang adik ku sudah menikah dan menjadi tanggung jawab suaminya, tapi apakah status menikahnya lantas membuatku melepaskan hubungan darah yang ada diantara kami?. Belum lagi adikku itu punya baby yg umurnya baru sebulan lebih waktu itu. Aaaahhh, dengan semua hal yg terjadi membuat kepalaku serasa ingin meledak.

Dalam keadaan yang benar-benar depresi, aku bertanya pada si udul2:

"Dengan kemampuan dan pengalaman yang aku miliki selama 5 tahun terakhir, apa aku benar-benar tidak capable untuk perusahaan lain sampai-sampai tidak ada satu pun perusahaan yang mau memberikanku kesempatan bahkan hanya untuk sekedar interview saja?".

Dengan perlahan si udul2 memberikan penjelasan kepadaku bahwasanya dengan semua kemampuan dan pengalaman yang aku miliki, aku adalah sosok yang sangat potensial tetapi belum bertemu saja dengan perusahaan yang berjodoh denganku.

Akhirnya dalam keadaan yang kacau, aku putuskan untuk mengambil peralatan memancingku dan pergi mancing ke laut bareng si wawa. Sejenak ingin kulepaskan semua beban penat di kepalaku dengan membuangnya dilautan. Setelah beberapa jam mengambang ditengah laut, dengan kepala yang sedikit lebih ringan aku pulang ke rumah dan membawa beberapa ekor ikan kerapu hasil tangkapanku. Dan benar saja keputusanku untuk pergi ketengah laut melepas penat karena sesampainya dirumah aku mendapat kabar kalau kondisi adikku mulai membaik dan stabil. Terima kasih Tuhan, berkurang sudah satu bebanku, gumamku dalam hati.

Setelah adik ku keluar dari rumah sakit, aku dan si udul2 pergi liburan ke Singapura yang memang sudah direncanakan dari 6 bulan sebelumnya. Liburan kali ini, selain sebagai pembuktian janjiku untuk mengajaknya berlibur sebagai hadiah anniversary kita yang ke-2 juga sebagai momen me-refresh pikiranku yang kacau balau. Selama liburan di Singapura, aku dan udul2 banyak bertukar fikiran terutama demi kepentingan dan kebaikan kami berdua. Awalnya, kami berencana bahwa liburan kali ini sekaligus menjadi momen kepulangan si udul2 ke Bali untuk menetap. Tetapi karena kondisiku yg bisa dibilang kacau, akhirnya aku izinkan si udul2 menerima pinangan perusahaannya untuk dikontrak selama 6 bulan kedepan. Intinya adalah aku tidak ingin si udul2 pulang ke Bali sebagai pengangguran dalam kondisi aku yg juga masih pengangguran.

Liburanpun akhirnya selesai dan kami pulang ke Bali bersama-sama. Sesampainya di Bali, aku mendapat telpon untuk menghadiri interview di salah satu perusahaan dan dua hari kemudian aku pun hadir memenuhi undangan interview tersebut. Tepat dua hari setelah interview, si udul2 jatuh sakit sampai-sampai aku harus melarikannya ke unit gawat darurat di salah satu rumah sakit swasta di Denpasar. Setelah diobservasi selama kurang lebih 3 jam, dokter menyimpulkan bahwa si udul2 terkena penyakit tifus dan gejala demam berdarah. Ya Tuhan, cobaan apalagi yang kamu berikan padaku? tanyaku dalam hati. Setelah mendapatkan ijin dari orang tuanya, aku menjadi orang yang akan menjaga udul2 selama dirawat dirumah sakit (kebetulan waktu itu ada upacara agama di rumah si udul2 jadi keluarganya belum bisa datang untuk mengurus nya).

Dua hari pertama dirawat di rumah sakit, udul2 mengalami demam yang sangat tinggi yang mana suhu tubuhnya berada dikisaran 39-40 derajat celcius. Semua obat yang diberikan oleh dokter harus masuk lewat infus, jadi setiap malam selama dua hari mataku harus fokus ke obat yang diberikan dokter karena jika aku lalai dan obatnya sampai habis maka darah dari tangannya akan naik ke infusnya. Setelah dua hari, suhu tubuhnya mulai normal di kisaran 36 derajat celcius tetapi justru trombositnya yang menurun drastis. Dengan penuh kesabaran aku selalu mendukung si udul2 untuk berjuang melawan penyakitnya. Aku yang setiap hari mengingatkan rumah sakit untuk mengkonfirmasi keadaan si udul2 ke asuransinya untuk bisa mem back up biaya rumah sakit. Aku menjadi tiang infus berjalan bagi si udul2 ketika ia harus ke kamar kecil atau bosan tiduran di kamarnya. Aku juga yang selalu membersihkan tubuhnya dua kali sehari termasuk membersihkan muntah-muntahannya ketika perutnya mual. aku yg selalu merayunya untuk mau makan karena saat itu setiap kali ia disodori masakan rumah sakit, perutnya langsung mual dan akhirnya diam-diam aku membelikannya makanan diluar rumah sakit. apapun akan aku lakukan demi kesembuhan si udul2 waktu itu.

Seharusnya si udul2 kembali ke batam pada tanggal 29 December 2013, akan tetapi kondisinya yang masih lemah mengharuskannya untuk menunda keberangkatannya tersebut ditambah lagi dokter juga tidak mau mengambil resiko untuk memberikannya ijin keluar rumah sakit sebelum kondisinya benar-benar stabil. Akhirnya dengan berbekal surat keterangan dirawat di rumah sakit, aku me reschedule keberangkatan si udul2 ke batam menjadi tanggal 6 january 2014. Setelah kondisinya stabil dan trombositnya naik pada tanggal 30 December 2013 setelah 5 hari dirawat di rumah sakit akhirnya si udul2 dipersilahkan untuk melakukan rawat jalan. Bisa kulihat jelas di wajahnya, si udul2 begitu bahagia akhirnya ia bisa meninggalkan rumah sakit. 

Pada saat aku dan ayah si udul2 sedang beres2 untuk persiapan keluar rumah sakit, aku mendapatkan telpon yang menkonfirmasi bahwa aku diterima kerja di salah satu perusahaan tempat aku melakukan interview beberapa hari sebelumnya dengan posisi baru dan salary berlipat dari yang aku dapat dari perusahaan sebelumnya. Saat itu aku benar-benar tidak tahu apa yang aku rasakan, apakah ini benar-benar nyata? apakah ini buah dari kesabaranku selama dua bulan ini? banyak sekali pertanyaan yg terlintas di otakku saat itu. Saat itu aku benar-benar tidak tahu apa yang aku rasakan, semuanya terlihat terlalu sempurna.

Akhirnya sampai juga dipenghujung tahun 2013, dan aku benar-benar bersyukur atas semua cobaan yang diberikan Tuhan kepadaku selama dua bulan terakhir. Semua itu mengingatkan aku bahwa hidup itu seperti roda yang berputar, kadang kita berada diatas dan kadang kita berada dibawah. Jangan lelah untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaik karena Tuhan selalu punya rencana yang indah dibalik semua cobaannya.

Semoga cerita ini bisa memberikan sedikit suntikan motivasi bagi teman-teman yang sedang menghadapi masalah, percayalah semua akan indah pada waktunya.

Grey 2014

Catatan:
SELAMAT TAHUN BARU 2014. SEMOGA DITAHUN YANG BARU INI KESUKSESAN SELALU MENGIRINGI DALAM SETIAP LANGKAH KAKI KITA.