28 Mei 2012

Lesbian dan Lika-Liku Hubungan Percintaannya



Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang.

Hubungan percintaan sepasang kekasih merupakan hubungan yang indah, saling menyayangi, saling memberi dan menerima, saling membutuhkan dan masih banyak lagi saling-saling yang lainnya. Nah bagaimana jika dalam suatu hubungan percintaan terdapat bumbu lain yang baik dengan sengaja walaupun tidak sengaja dimasukkan dalam hubungan tersebut seperti kekerasan baik fisik maupun psikis? Nah lo....

Tidak jarang saya mendengar dari teman hetero yang berpendapat bahwa hubungan percintaan kaum lesbian adalah hubungan yang tidak sehat dan penuh dengan hal-hal negatif didalamnya. Over protective, cemburu yang berlebihan, dan jika berselisih paham tak jarang saling berteriak gaduh sampai saling memukul di depan umum, hadeeeeh capek deh. Hal-hal seperti inilah yang menciptakan image kaum lesbian semakin terpuruk ke dasar jurang, hahahahahaha *lebay.com.

Bukan hanya mendengar, saya pun pernah melihat sendiri ada seorang teman yang meminta dijemput tengah malam karena diusir oleh partnernya. Dan yang lebih menyedihkan, kondisi orang tersebut babak belur di sekitaran wajah sampai lengan yang menurut pengakuannya adalah perbuatan dari sang partner. Tetapi anehnya, hanya berselang 2-3 hari orang tersebut kembali terlihat mengumbar kemesraan di depan umum dengan partnernya yang telah mengusir dan menorehkan tattoo di tubuhnya, ckckckckckcck!

Mungkin sudah tak terhitung dengan jari saya mendengar kekerasan dalam hubungan pasangan lesbian tetapi yang membuat saya tidak habis fikir, mengapa menurut mereka yang mengalami atau menjalani hubungan dengan kekerasan merupakan hal yang biasa dan lebih dianggap sebagai bumbu penyedap dari hubungan mereka, waduuuuh hebatnya!!! Nah kalau sudah begini, bagaimanapun pendapat dan nasehat dari para sahabat yang prihatin sepertinya hanya akan menjadi angin lalu.

Tidak hanya kekerasan fisik, kekeran psikis secara verbal saja hampir tiap hari bisa kita temukan atau baca di media social lesbian. Jangankan yang sudah diputusin secara tidak baik, yang masih berhubungan saja ga kurang bahasa sampah keluar dari mulut perempuan yang dikenal sebagai makhluk yang peka dan santun ini. Kata-kata atau kalimat yang menghina dan merendahkan adalah santapan setiap hari, di hadapan publik media sosial loh ya, apakah jauh lebih parah bila di balik kamar? Hanya dinding-dinding kamar yang tau.

Hubungan Lesbian pun juga ada yang koq yang saling suka sama suka tanpa cinta, ayuh aja naik ranjang selama belum menemukan pelabuhan hati, yaelaaaah!. Mendompleng hidup, jadi parasit bagi pasangannya juga ga kurang jumlahnya, aji mumpung boooo!. Selingkuh? Kalau orang Arab bilang, “Dijamin tidak Selingkuh e Luntur” hehe

Azas manfaat juga banyak dianut kaum lesbian. Seperti kisah salah satu sahabat lesbian saya kali ini. Dia seorang lesbian single yang jatuh cinta kepada seorang lesbian mom -perempuan yang masih dalam ikatan perkawinan- dengan satu orang anak yang kebetulan si lesbian mom ini sedang bermasalah dengan suaminya. Entah memang benar berlandaskan cinta atau hanya pelarian saja si lesbian mom ini berkata kepada partner lesbiannya kalau ia mau pindah ke tempat si lesbian single dengan syarat si lesbian single mau menanggung dia dan anaknya. Sudah pasti si lesbian single akan memutar otak untuk memenuhi keinginan kekasihnya itu atas dasar cinta. Nah lo bagaimana kalau sudah begini? Apakah si lesbian single akan menimbang baik buruknya melarikan istri dan anak orang???

Pelarian lesbian mom ini tidak hanya sekali tapi berulang kali dan berulang kali pula si lesbian mom akan kembali ke pelukan suami setelah amarah mereda atau si suami meminta maaf dengan menjemput si lesbian mom beserta anaknya. Lebih ajaib lagi si lesbian kerap berkeluh kesah kepada partner lesbiannya bagaimana perlakuan suaminya dll, dan sering pula kata keinginan bercerai dari suami dan hanya ingin hidup bersama partner lesbiannya, terlontar dari mulut manis si lesbian mom. Namun keinginan si lesbian mom hanya sampe di bibir tak ada solusi untuk mengatasi problem rumah tangganya atau lebih tepat jauh api dari panggangan. Selalu dan selalu si lesbian mom menempatkan partner lesbiannya sebagai tong sampah. Jika nafsu sedang bergelora dia akan mendatangi si lesbian single setelah itu dia balik ke rumahnya. Jika ditilik niat ingin bercerai, mengapa setiap ada masalah si lesbian mom kabur dan tinggal di tempat partner lesbiannya?

Mengapa dia tidak berencana kabur dengan pria lain, yang pasti mana ada suami yang mau dilangkahi kan? Kenapa harus kabur ke partner lesbiannya? Karena lebih aman? Ga bakal suaminya mencerai karena si istri toh tinggal bersama perempuan juga, apa yang dikhawatirkan? Kalau orang waras mungkin akan ngerti niat si lesbian mom yang TIDAK bakal mau bercerai dari suaminya. Secara nafkah lahir jauh lebih baik daripada si lesbian single. Entah apakah ini bisa disebut cinta mati, cinta itu buta? Meski sadar atau tidak ada satu pihak yang sudah dimanfaatkan. Take it or Leave it !!!


@Grey 2012

15 komentar:

  1. Napoooolll euyyy! !! huehehe
    "Dijamin tidak selingkuh" kalo baca ala Arab berarti dari kanan ya?? " Selingkuh tidak dijamin", kate ane sih wkwkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Sinyoooooooo,,,, wah, ane baru tau klo julak itu ade keturunan Arab,,,, hidup selingkuh, hahahhahaha

      Hapus
  2. Kisah yang sangat menarik kawan. Seandainya aku punya pacar lesbian dan mereka tinggal bersama. Mungkin aku juga tidak akan curiga

    BalasHapus
    Balasan
    1. @CL,,, terima kasih sudah mampir ^_^

      Hapus
    2. Hello Cerita lesbi, I'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess with 13 oversea towns, very tender with lots of fantasies, also in my wonderful job. We lesbian girls have nerves at and in our sensitive body parts in a young age, which so called "normal girls" do not have. This cannot be changed & removed, because the source is deeply stored in some brain cells. Lesbian girls in Indonesia are very shy to admit & realize their hidden desires. Are you an exception?
      sonjamcdonell@yahoo.com

      Hapus
  3. Lesbian single trlalu buta ....untk sllu dmanfaatkn ma lesbian mom

    BalasHapus
    Balasan
    1. cinta terkadang butuh logika

      thx sudah mampir
      Grey

      Hapus
  4. Cerita di atas bs q kasi liat sm alina qu, kalo dlo dan skrg dia cm dmainin sm less m0m nya. . .

    BalasHapus
  5. Disaat hati msh terselimuti cinta yg membara, seringkali logika tdk akan bisa jalan dg baik. Namun seiring waktu semakin banyak pengalaman pahit & pahitnya kehidupan, seorang lesbian akan sadar diri bahwa hubungan ini hanya semu belaka & tdk ada yg abadi, maka menata diri & menata hari tua agar hidup tdk ter-lunta2 ITU LEBIH PENTING DARI SEGALANYA.
    Marilah sedini mungkin mumpung blm terlambat banget, persiapkan hari tua kita, jgn hny mengejar cinta yg tak ada ujung pangkalnya.....

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan anda anonim bahwa seorang lesbian harus mulai menata kehidupan nya sedini mungkin untuk menjamin hari tua tidak terlunta lunta tp saya juga kurang setuju kalau cinta lesbian yg menurut anda hanya semu. Inti tulisan ini untuk memberitahu kan agar lebih berhati2 bukan berarti tidak ada kebaikan dalam cinta seorang lesbian.

    Cheers Grey

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. ehm maaf nih, aku rasa tulisan Mb nya agak ngawang, hehe
    tapi its okay, cukup menarik sih tulisannya

    memang kehidupan lesbian selalu ada lika dan liku, banyak pertentangan sana dan sini
    tapi juga masih banyak yg bertahan

    haha, ntahlah jadi binggung

    BalasHapus
  9. Cinta semu yg bahagianya cuma sesaat, menderita slamanya..krn pd dasarx cinta sejenis ditolak oleh dunia. Cinta yg terkungkung yg tk bs mengekspresikan prasaannya pd dunia sperti apa kebahagiaannya..

    BalasHapus
  10. I'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess with 13 oversea towns, very tender with lots of fantasies, also in my wonderful job. We lesbian girls have nerves at and in our sensitive body parts in a young age, which so called "normal girls" do not have. This cannot be changed & removed, because the source is deeply stored in some brain cells. Lesbian girls in Indonesia are very shy to admit & realize their hidden desires.
    sonjamcdonell@yahoo.com

    BalasHapus