4 Feb 2012

Oleh-Oleh Honeymoon; Kamar Mewah Hotel VS Kamarku yang Bau dan Pengap

Begitu banyak cerita begitu banyak kisah dan begitu banyak kenangan yang telah terukir dalam liburanku kali ini tentu saja bersama si gek. Aku bahkan sampai bingung kisah yang mana yg akan kutuliskan di sini sebagai oleh-oleh liburan kami berdua.

Dari sekian banyak pengalaman, ada satu hal yang membuatku tidak habis pikir sampai sekarang. Mau marah iya, kesel iya, dongkol juga iya rasanya aku benar-benar tidak bisa percaya sampai sekarang.

Selama kami di Jogja, kami menginap di salah satu hotel bintang lima di kawasan palagan tentara. Namanya saja sudah hotel bintang lima, tentu saja kamarnya merupakan kamar yang sangat nyaman dengan king size bed, ac, sofa, tv, ruangan yang selalu wangi, kamar mandi dengan amenities terbaik serta tambahan fasilitas yang diberikan oleh GM nya langsung yaitu tambahan fullboard (kamar termasuk makan dan minum gratis sepuasnya) yang awalnya hanya compliment room only. Semuanya demi menjamu kekasihku tersayang, tetapi kenyataannya selama tiga hari tiga malam si Gek hampir tidak bisa tidur, kalau aku tidak salah selama itu dia hanya tertidur tidak lebih dari saju jam saja.

Sumpah aku bingung banget apa yang sebenarnya terjadi dengan si Gek, dan kebingunganku semakin menjadi-jadi ketika kami pulang ke bali dan aku menawarkan Gek untuk menginap di rumahku dan tidur di kamarku. Sebagai bayangan, kamarku itu sudah tertutup selama 7 hari dan kondisinya berantakan plus bau apek kamar yang tidak pernah mendapat udara segar sedangkan untuk furniture dan fasilitas kamarku hanya ada sebuah kasur single bed, kipas angin, tv dan sebuah lemari. Pertama kali si Gek masuk ke kamarku dia langsung protes. "Kamarmu ini udah berantakan,kotor, bau pula seperti kamar cowok aja" gumamnya sambil merapikan sedikit kain sprei bed ku. Tak lama kemudian aku lihat dia merebahkan tubuhnya diatas kasur dan hanya selang beberapa menit si Gek sudah langsung tertidur dengan pulasnya bahkan saking pulasnya aku jailin dia pun sama sekali tidak membuatnya merasa terganggu.

Yang menjadi pertanyaanku adalah, mengapa selamat menginap di hotel berbintang yang notabena kamarnya sangat nyaman dan mewah tidak bisa membuat partnerku ini tidur dengan nyaman justru ketika dia berada dikamarku yang serba tidak nyaman bisa membuatnay benar- benar merasakan kenyamanan tidur? Jadi tadi pagi aku bilang sama si Gek kalau next time kami liburan lagi, aku ga mau ngajak dia nginep di hotel lagi tapi nginep di kamarku aja,,,

@Grey 2012