Sebenarnya, perbedaan terbesar antara aku dan si gek adalah keberanian kami dalam menjalani hidup dan mengambil keputusan. Kami berdua bagaikan langit dan bumi (tentu saja aku bumi nya karena secara postur tubuh bumi dan aku punya kesamaan yaitu sama-sama bulat).
Aku bukan tipe orang yang ambisius dan lebih suka menjalani apa yang ada, melewati setiap rintangan yang menghadang dan mengambil keputusan dengan pemikiran yang paling mudah serta memastikan semuanya akan baik-baik saja, ya saking cepatnya mengambil keputusan sampai-sampai tidak memikirkan apapun, hehehehehe. Sedangkan si gek lebih suka menghindari rintangan atau masalah dan terlalu banyak pertimbangan dalam mengambil keputusan alhasil tak ada keputusan yang dibuat, capeeeeek deeeeh!!!
Tak jarang aku kesal dibuatnya, disaat aku membutuhkan suatu jawaban darinya, bukan jawabanlah yang aku dapatkan tetapi justru kekecewaan. Sering kami bertengkar yang menjurus ke arah perpisahan yang disebabkan ketidakmampuan si gek dalam membuat suatu keputusan, halaah halah gek,,, gek,,, kengken sih neeeee?
Aku tahu setiap orang berbeda satu sama lain tetapi terkadang aku tidak habis fikir kenapa bisa susah sekali membuat keputusan yang semua pertimbangan baik buruknya sudah di ketahui. Setiap keputusan pasti ada resikonya, salah mengambil keputusan maka konsekuensi nya adalah menanggung resiko dari keputusan itu. Tetapi apakah ada sesuatu di dunia ini yang tidak beresiko? Aku rasa tidak. Ketakutan salah mengambil keputusan dan harus menghadapi resikonya membuat seseorang menjadi tak mampu atau tidak berani mengambil sebuah keputusan walaupun keputusan itu adalah untuk dirinya sendiri. Ibarat lomba gerak jalan, aku sudah sampai di Denpasar sedangkan si gek masih jalan ditempat karena bingung mau belok kanan, belok kiri atau lurus, ckckkckckckc.....!
Tetapi bagaimana pun, si gek tetap kekasihku. Aku pun sudah menyematkan sepasang daleman (syarat untuk bisa menyentuhnya) serta sebuah cincin emas di jari manis nya sebagai bukti kesungguhan ku kepadanya. Mungkin ini salah satu ujian yang harus aku dan gek lewati dan aku yakin seiring dengan berjalannya waktu semua akan indah pada akhirnya. Walaupun kata orang ending yang indah itu hanya ada di sinetron-sinetron ga mutu produksi dalam negeri tetapi selama kita percaya dan yakin maka selama itulah kita akan selalu tersenyum manis.
@Grey 2012
KEEP ON SEMANGATTTTT
BalasHapus@anonim, thank you :)
BalasHapus