7 Jan 2012

Tanpa Gek Tak Kan Ada Grey

Aku nggak tau harus mulai dari mana, dari sikap emosional ku atau dari kesabarannya yang tak berbatas?

Beberapa bulan menjalin kisah kasih bersama si Gek membuatku merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia sekaligus menjadi orang yang paling bodoh, eh koq bisa? Ya bisalah. Aku yang selalu mudah terbawa emosi yang meledak-ledak selalu ditanggapi dengan penuh kesabaran oleh nya. Setiap kesalahanku selalu dimaafkannya dan setiap kali aku membuatnya meneteskan air mata maka akan selalu ada kesempatan kedua untuk ku.

Aku bahkan sering berkata padanya untuk jangan ragu-ragu meninggalkan ku ketika yang dia dapatkan dari ku hanyalah kesedihan dan kekecewaan. Tetapi dia selalu menanggapinya dengan cara lain, yaitu memberikanku waktu untuk berubah ke arah yang lebih baik, tentu saja dengan dukungan penuh darinya.

Apa ini yang namanya cinta yang tulus? Membalas air mata dengan senyuman dan membalas kekecewaan dengan kesempatan. Kadang aku merasa sangat-sangat bodoh, Tuhan mempertemukan kami dan menyatukan kami dalam satu ikatan cinta tapi aku sering tidak menghargainya dan tidak bersyukur atas apa yang kumiliki kini. Aku juga sadar bahwa jika aku terus seperti ini maka hanya penyesalanlah yang akan menemaniku dikemudian hari.

Hari ini disaat aku hampir kehilangan dia, aku tersadar bahwa aku tidak bisa hidup tanpa dia. Mungkin sedikit berlebihan tetapi inilah kenyataannya bahwasanya tanpa dia tidak akan ada lagi aku.

Grey 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar