9 Nov 2010

Wajah Bali ku Kini



Bali, siapa sih yang tidak mengenal pulau seribu pura ini? keindahan alam, adat istiadat, budaya serta keramah-tamahan penduduknya sudah terkenal di seluruh dunia. siapa pun yang pernah datang ke Bali mungkin tidak akan pernah bosan mengagumi pulau yang merupakan salah satu DTW (daerah tujuan wisata) terkenal di dunia.

Aku beruntung terlahir sebagai penduduk asli pulau dewata ini, dan sampai saat ini pun aku tak pernah bosan mengagumi keindahan alam pulau kelahiranku ini. tetapi ada beberapa hal yang membuatku mulai berfikir belakangan ini, mau dibawa kemana arah pembangunan pulau ini kedepannya?

Bali yang kini sudah tidak sama lagi dengan bali yang dulu. gedung-gedung bertingkat, ruko-ruko, pusat-pusat perbelanjaan yang besar dan megah dengan arsitektur modern, hotel, diskotik, cafe, villa, apartment sampai kos-kosan kini sudah berjamur disetiap sudut jalan daerah yang terkenal dengan objek wisatanya. pertanyaannya adalah: apakah yang dicari oleh wisatawan baik domestik ataupun mancanegara datang ke Bali?.

Dalam sebuah study penelitian yang pernah aku dan kawan-kawanku lakukan sewaktu duduk di bangku kuliah, lebih dari 50% responden (total responden adalah 100 orang) mengatakan bahwa alasan mereka datang ke Bali adalah ingin mencari sesuatu yang tidak mereka dapatkan di tempat mereka seperti keindahan alam, kebudayaan, serta adat-istiadat yang hanya ada di Bali saja.

Jika kita bermain logika, apa wisatawan datang ke bali untuk menginap di hotel mewah dengan pelayanan seperti raja atau menginap di apartment-apartment yang menjulang tinggi, shopping di shopping center yang megah dengan arsitektur modern yang notabena mungkin mereka bisa temukan yang lebih di tempat/ negara asal mereka.

kini bali telah berubah banyak, sebagai contoh 15 tahun yang lalu masih sangat melekat dibayanganku kuta itu seperti apa, memang sudah banyak ada hotel-hotel berbintang tetapi dibeberapa tempat masih ada lahan kosong yang ditumbuhi pepohonan hijau nan rindang, jalanannya pun masih belum terlalu ramai,. sedangkan kini tak satu sudut pun di kuta aku bisa menemukan lahan kosong yang hijau, semuanya berubah menjadi hutan beton dan jalanan semakin padat dan selalu macet ditambah lagi jika hujan turun dibeberapa kawasan tergenag air akibat tidak bagusnya saluran drainase yang sampai detik inipun masih ada pembongkaran disana-sini untuk galian drainase ini.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menunjang pariwisata, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai agar kepariwisataan didaerah bisa maju tetapi menurut saya akan lebih baik jika sarana dan prasarana wisata di bali dibuat mengikuti aturan bali seperti model bangunan yang menggunakan arsitektur bali sehingga bisa dapat semakin memperkuat atmosphere Bali. perbanyak pasar-pasar seni tradisional bukannya Mall-mall yang megah dan mewah, dan masih banyak lagi hal lain yang sebenarnya bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga agar Bali tetap menjadi dirinya sendiri.